Terakhir kali saya merakit komputer adalah 3-4 tahun yang lalu. Kali
ini teman saya minta tolong merakit komputer dengan specs yang lumayan
canggih. Mula-mula kita harus tahu budget keuangan dan kemampuan
komputer yang diharapkan. Garis besarnya kita memakai komputer untuk:
- personal: browse internet dan pakai microsoft office
- bisnis: seperti personal tapi perlu lebih banyak RAM memory dan lebih cepat CPU
- multi-media editor: seperti bisnis tapi perlu graphic card yang lebih cepat
- gamer: seperti multi-media editor tapi mau semuanya serba cepat
Artikel ini akan membahas specs untuk “gamer”, tetapi proses pemilihan hardware hampir sama:
1. CPU – Intel atau AMD
Saya pernah pakai dua-duanya tapi kali ini saya pilih Intel.
Nah sekarang mau Core, Pentium, Celeron, Atom, Xeon atau Itanium. Core
lebih baru, Pentium sudah lama, Celeron untuk laptop, Atom untuk
netbook, Xeon dan Itanium untuk server. Intel website menyediakan bantuan untuk memilih jenis CPU yang cocok untuk berbagai kegiatan.
Pilih Core — Core dibagi menjadi 3 kategori: Core, Core 2 Duo dan
Core 2 Quad. Pembagian ini hanya untuk marketing dan sangat
membingungkan. Untuk Core nomor processornya dimulai dengan huruf “i”
seperti “i7″, untuk Core 2 Duo dimulai dengan huruf “E” seperti “E8500″
sedangkan Core 2 Quad dimulai dengan huruf “Q” seperti “Q9550S”.
Jangan pusing dengan Duo dan Quad, pilih Core, lalu
mau i3, i5, i7, — i3 ditargetkan sebagai low-end untuk personal dan
bisnis. i5 untuk medium dan i7 sebagai high-end. Saya pilih i5. Kode nomor Core CPU mempunyai huruf akhir K, S dan T.
- K – unlocked, cocok bagi mereka yang hobby overclocking
- S – untuk performance
- T – untuk power
Bingung? Tunggu, Intel Core juga punya dua versi: “2nd generation”
dan “previous generation”. Sekarang boleh bingung. Saya pilih Inter Core
i5-2500K — saya sebenarnya tidak perduli dengan huruf akhir K, S, atau T
tapi CPU ini support overclocking.
2. Motherboard
Pilihan CPU mempengaruhi pilihan motherboard. Motherboard juga
berbeda untuk Intel atau AMD dan juga CPU architecture. Perusahaan
motherboard yang terkenal adalah Asus, MSI, Gigabyte, dan Intel. Karena
saya pilih Intel Core i5-2500K maka saya harus cari motherboard untuk
Intel CPU dan support Sandy Bridge architecture. Setelah browse berjam2
akhirnya memutuskan untuk beli Gigabyte Z68XP-UD3
karena harga dan fitur yang menarik. Motherboard ini support PCIe3,
SATA3 (6.0 Gbit/s transfer rate), USB3, SLI dan Crossfire graphic card,
dan chipset Z68. SLI/Crossfire berguna untuk pasang 2+ graphic card —
katanya sih untuk mempercepat graphicnya tapi saya sendiri belum pernah
coba; maklum bukan hardcore gamer.
3. Graphic Card
Pilihan graphic card tergantung motherboard terutama jika kita mau
memasang lebih dari satu graphic card (SLI atau Crossfire). Graphic card
sangat bervariasi, seperti CPU, selain kecepatan juga build-in memory.
Akhirnya saya pilih EVGA 01G-P3-1561 GTX 560 Ti dengan 1 GB memory.
4. RAM
Semakin banyak semakin meriah tapi tergantung ukuran kantong dan keperluan. Saya beli G.Skill Ripjaws Series 8GB (2 x 4GB) DDR3 karena sedang on sale.
5. Hard-disk
Pilih berapa besar dan kecepatan. Kecepatan rotasi HD pada umumnya
adalah 5400 RPM dan 7200 RPM. Pilih yang 7200RPM untuk desktop. 5400RPM
biasanya untuk laptop karena semakin pelan berputar mengeluarkan panas
lebih sedikit/rendah. Saya beli Seagate Barracuda ST31000524AS 1TB 7200 RPM SATA. HD ini hanya support SATA2 (data transfer 3 GBit/sec).
6. CD-DVD burner
Pilih Asus DRW-24B1ST SATA 24X. Murah meriah.
7. PSU atau Power Supply Unit
Ukuran power supply sangat penting karena semua komponent komputer menggunakan listrik. Cek website ini untuk menghitung keperluan power supply. Saya hitung perlu sekitar 450W tapi untuk amannya saya beli yang 600W — OCZ ModXStream Pro 600W yang kompatibel dengan Sandy Bridge motherboard.
8. Case
Pilih tergantung selera. Saya cenderung untuk pilih case yang
meletakkan power supply di bawah, cukup ventilasi, bisa buka-tutup tanpa
perlu alat dan mempunya outlet depan untuk USB,
audio/speaker/microphone. Saya dapat Rosewill Gear X3 Gaming ATX mid-tower.
Langkah-langkah perakitan:
- Pasang CPU ke motherboard
- Pasang CPU fan dan konek kabel fan ke motherboard
- Pasang RAM ke motherboard di slot yang benar.
- Pasang PSU ke case komputer
- Pasang input panel ke case komputer
- Pasang motherboard ke case
- Konek PSU kabel ke ATX main power di motherboard (2×12)
- Konek PSU kabel ke ATX 12V (2×2)
- Konek PSU kabel ke graphic card
- Pasang harddisk dan konek power dan data kabel
- Pasang cd/dvd rom dan konek power dan data kabel
- Konek front panel kabel ke motherboard. Front panel kabel ini untuk power/reset button, harddisk LED, USB dan audio.
- Nyalakan komputer dan jampi-jampi untuk bisa boot
Pertama kali saya nyalakan komputer tidak boot dan layar kosong.
Kesalahan saya adalah CPU fan tidak terpasang dengan benar di
motherboard. Test lagi dan ternyata bisa boot tapi layar masih kosong.
Ternyata graphic card perlu tambahan 2 kabel dari power supply.
Berusaha install Windows XP tapi gagal karena Windows XP tidak
mengenal PCI express. Harus membuat XP dengan Service Pack 2 bootable
disc. Akhirnya bisa install XP-SP2 32-bit.
Pada waktu berusaha untuk upgrade XP 32-bit ke Windows 7 64-bit
ternyata baru sadar bahwa hal itu tidak memungkinkan karena beda 32/64
bits. Windows 7 64-bit yang saya beli adalah upgrade disc. Akhirnya saya
berhasil install Windows 7 tanpa XP. Caranya:
- Boot komputer dengan Windows 7
- Install Windows 7 seperti biasa
- Pada waktu ditanya product code, kosongkan dan press Next
- Setelah installation selesai dan reboot, activate Windows dan masukkan product code
- Selesai dengan Windows 7 64-bit sekarang tinggal install driver untuk network, graphic, dll.
Akhirnya selesai juga setelah 6+ jam. Tapi merasa puas karena semua beres dan komputer jalan cepat dan tidak berisik.